Berdasarkan situs media Kompas menurunnya jumlah kasus Covid-19 membuat sejumlah perusahaan kembali memberlakukan WFO (work from office) kepada karyawan. Jika dahulu seluruh kegiatan perkantoran dilakukan dari rumah, kini para karyawan sudah kembali ke kantor dan melakukan WFO setiap hari. Tentunya, hal ini pun ditunjang dengan berbagai hal, mulai dari penerapan protokol kesehatan, hingga penambahan proteksi asuransi kesehatan karyawan misalnya demi melindungi mereka selama di tempat kerja. Dengan demikian, adanya perlindungan ini diharapkan dapat membuat karyawan bekerja lebih produktif dan juga nyaman.

Hanya saja, patut diperhatikan pula bahwa peralihan dari WFH (work from home) ke WFO tak lepas dari risiko, termasuk diantaranya risiko kesehatan yang mengganggu kondisi fisik dan mental. Berikut adalah beberapa keluhan yang dirasakan karyawan dari WFH berkepanjangan berdasarkan situs Halodoc:

  • Nyeri muskuloskeletal

Nyeri yang menyerang area muskuloskeletal (struktur pendukung anggota badan, leher, serta punggung) sering kali diakibatkan karena pengaturan meja yang kurang mendukung. Terlalu lama duduk dalam postur yang buruk juga meningkatkan risiko gangguan kesehatan ini. Untuk itu, Anda harus memastikan posisi PC atau laptop memiliki jarak sejauh lengan. Jaga juga posisi panggul serta lutut agar tetap 90 derajat dengan meja.

  • Ketegangan pada otot mata

Selain muskuloskeletal, mata menjadi bagian tubuh lainnya yang kerap bermasalah saat karyawan bekerja dalam sistem WFH. Hal ini disebabkan durasi menatap layar smartphone maupun laptop yang berlangsung lebih lama meningkat semua aktivitas dialihkan secara online. Belum lagi cahaya dari monitor yang membuat mata cepat lelah. Sebagai bentuk antisipasi, ambil jeda setiap satu jam sekali dan pasang filter agar pencahayaan tak menyakitkan mata.

  • Kenaikan berat badan

Kebiasaan-kebiasaan kecil seperti keluar untuk makan siang hingga buang air di toilet di kantor secara tak langsung menjaga berat badan tetap ideal. Namun, WFH membuat sebagian besar orang malas bergerak, sehingga berat badan cenderung mudah naik. Apalagi kalau pola makan Anda ikut berantakan di masa pandemi. Atur kembali asupan makan dan luangkan waktu untuk peregangan supaya tubuh tak mudah lelah.

  • Insomnia dan gangguan tidur lainnya

Tak sedikit karyawan WFH mengalami insomnia atau gangguan tidur lainnya. Salah satu faktor penyebabnya adalah manajemen waktu yang buruk, sehingga Anda akan cenderung mencampurkan waktu kerja dengan istirahat selama WFH. Sebelum insomnia memicu masalah lain, evaluasi kembali kegiatan di rumah meski perusahaan sudah mengharuskan Anda bekerja di kantor. Jadi, waktu tidur Anda akan kembali teratur.

  • Kesehatan mental kurang stabil

Profesor kesehatan masyarakat dari New Mexico State University Jagdish Khubchandani mengatakan, WFH ternyata memicu masalah pada kesehatan mental akibat tak ada batasan antara waktu kerja dan istirahat. Makanya karyawan cenderung mudah stres dan tertekan terlepas dari fleksibilitas kerja di rumah. Tak ada salahnya Anda mencari bantuan profesional supaya fokus pekerjaan tetap terjaga.

Menilai dari risiko-risiko di atas, keberadaan asuransi kesehatan karyawan semakin vital buat perusahaan.

 

 

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *